Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penelitian Ungkap Dugaan Asal Usul Sphinx di Giza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 23 Juni 2024 |18:43 WIB
Penelitian Ungkap Dugaan Asal Usul Sphinx di Giza
Sphinx Agung Giza. (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK – Memiliki wajah seorang wanita dan tubuh seekor singa, Sphinx Agung di Giza telah memikat dan menjadi misteri bagi para arkeolog selama ribuan tahun. Berbagai pertanyaan seperti kapan benda ini dibangun, siapa yang merancang dan sosok siapa yang ditampilkan, menjadi pertanyaan yang kerap diajukan oleh para sejarawan.

Namun ada misteri kontroversial lainnya - apakah alam berperan dalam penciptaannya? Apakah kekuatan unsur mengikis formasi batuan menjadi sesuatu yang menyerupai makhluk mitos sebelum bangsa Mesir datang?

Pertanyaan dan teori inilah yang coba dijawab oleh tim ilmuwan dari New York University.

“Temuan kami menawarkan kemungkinan ‘kisah asal usul’ bagaimana formasi mirip Sphinx dapat muncul dari erosi,” jelas Leif Ristroph, seorang profesor di NYU sebagaimana dilansir Sky News.

“Percobaan laboratorium kami menunjukkan bahwa bentuk mirip Sphinx ternyata berasal dari material yang terkikis oleh arus deras.”

Studi ini berpusat pada replikasi formasi batuan yang tidak biasa yang ditemukan di gurun dari debu dan pasir yang tertiup angin – yang dikenal sebagai yardang.

 

Tim Ristroph mengeksplorasi kemungkinan bahwa Sphinx Agung awalnya adalah salah satu yardang yang kemudian dirinci oleh manusia.

Untuk melakukan hal ini, mereka mengambil gundukan tanah liat lunak dengan bahan yang lebih keras dan tidak mudah terkikis yang tertanam di dalamnya - meniru medan di timur laut Mesir, tempat Sphinx Agung berada.

Mereka kemudian membasuh formasi tersebut dengan aliran air yang mengalir deras untuk meniru angin yang mengukir dan membentuknya kembali, hingga akhirnya mencapai formasi mirip Sphinx.

Bahan yang lebih keras atau lebih tahan menjadi "kepala" singa dan banyak fitur lainnya seperti "leher" yang dipotong, "cakar" yang diletakkan di depan tanah, dan "punggung" yang melengkung dikembangkan.

“Hasil kami memberikan teori asal usul yang sederhana tentang bagaimana formasi mirip Sphinx dapat muncul dari erosi,” kata Ristroph.

Faktanya, ada yardang yang ada saat ini yang terlihat seperti hewan yang sedang duduk atau berbaring, sehingga mendukung kesimpulan kami.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement