Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penelitian: Kartu SIM Akan Segera Hilang, Digantikan dengan iSIM Terintegrasi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 19 Mei 2024 |17:28 WIB
Penelitian: Kartu SIM Akan Segera Hilang, Digantikan dengan iSIM Terintegrasi
Foto: Thales Group.
A
A
A

JAKARTA - Industri seluler siap mengalami transformasi signifikan dalam dua tahun ke depan, dengan peralihan ke dari kartu SIM terpisah ke SIM terintegrasi, atau iSIM, menurut penelitian baru. 

SIM (Subscriber Identity Module) atau Modul Identitas Pelanggan  adalah chip di dalam sebagian besar telepon seluler modern yang menyimpan informasi yang dibutuhkan telepon untuk berkomunikasi dengan menara seluler operator.

Sebuah studi baru dari Juniper Research memperkirakan peningkatan besar dalam jumlah iSIM global yang dipasang di perangkat yang terhubung, melonjak dari 800.000 pada 2024 menjadi lebih dari 10 juta pada 2026. 

Peluncuran spesifikasi SGP.41/42 GSMA, diharapkan terjadi pada akhir 2025, akan mendorong pertumbuhan yang diantisipasi mencapai lebih dari 1.200 persen. Pedoman ini akan menstandardisasi dan menyederhanakan peluncuran perangkat berkemampuan iSIM. 

Dilansir TechRadar, iSIM (juga dikenal sebagai iUICC - Kartu Sirkuit Terpadu Universal Terpadu) didasarkan pada faktor bentuk eSIM (SIM tertanam) dan terintegrasi dalam prosesor perangkat, sehingga secara efektif menghilangkan kebutuhan akan modul SIM terpisah.  

Integrasi iSIM sepertinya akan mendorong kita menuju era di mana kartu SIM tradisional akan menjadi usang dan jaringan akan memuat rencana ke dalam perangkat. 

Spesifikasi SGP.41/42 GSMA menetapkan kerangka kerja untuk kemampuan Penyediaan Profil Dalam Pabrik (IFPP). IFPP memungkinkan pengunggahan profil iSIM ke perangkat selama produksi, memungkinkan pengiriman perangkat dengan konektivitas seluler yang telah dikonfigurasi sebelumnya ke jaringan yang diinginkan. 

“Meskipun kesiapan meningkat, penting untuk dicatat bahwa saat ini belum ada standar industri untuk teknologi iSIM. Tanpa standar, produsen tidak akan mau mengambil risiko meluncurkan solusi yang tidak sesuai dengan standar resmi,” demikian disebutkan dalam laporan Juniper. 

 

Elisha Sudlow-Poole, penulis laporan Juniper Research menambahkan, “Vendor eSIM harus memastikan bahwa mereka menyediakan platform agnostik standar yang fleksibel terhadap faktor bentuk, standar, dan permintaan kasus penggunaan yang akan datang. Selain itu, vendor eSIM harus mengembangkan kemitraan yang terpercaya dengan produsen untuk memastikan adopsi layanan konektivitas iSIM setelah layanan tersebut menjadi permintaan di pasar.” 

Studi Juniper memperkirakan jumlah koneksi iSIM akan melonjak menjadi 210 juta di seluruh dunia pada 2028, berkat peluang adopsi dalam skenario seperti pengukur energi pintar dan logistik jarak jauh, di mana terdapat kebutuhan akan perangkat yang hemat daya dan memiliki faktor bentuk yang kecil. 

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement