Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Benarkah Perang Nuklir Antara Rusia dan AS Bisa Musnahkan Umat Manusia? Ini Penjelasannya

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 17 April 2024 |18:18 WIB
Benarkah Perang Nuklir Antara Rusia dan AS Bisa Musnahkan Umat Manusia? Ini Penjelasannya
Foto: Reuters.
A
A
A

Tidak hanya memusnahkan segala yang ada di dekatnya, ledakan ini juga menyebabkan kebutaan bagi mereka yang menyaksikannya dari jauh. Gelombang kejut dari ledakan ini menghancurkan bangunan dan menyebabkan kerusakan luar biasa di sekitar.  

Namun, semua ini ternyata bukanlah hal terburuk dari perang nuklir dan baru awal dari bencana yang disebut sebagai musim dingin nuklir.  

Musim dingin nuklir disebabkan oleh asap karbon hitam yang muncul dari badai ledakan nuklir. Saat AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 1945, badai nuklir ini terjadi namun, senjata nuklir hidrogen yang digunakan saat ini jauh lebih buruk dampaknya dibandingkan bom atom tujuh dekade lalu.  

Kota-kota besar di AS dan Rusia, yang memiliki lebih banyak populasi dibandingkan Hiroshima pada 1945, akan menghasilkan lebih banyak asap karbon hitam. Badai ledakan nuklir akan mengirim asap karbon hitam ini ke atmosfer, ke ketinggian yang tak terjangkau oleh air hujan yang seharusnya bisa membersihkannya.  

Dipanaskan oleh sinar Matahari, asap hitam ini hanya akan membutuhkan waktu beberapa hari untuk menutupi atmosfer di seluruh dunia. Asap hitam ini menghalangi masuknya cahaya matahari ke Bumi, menyebabkan planet ini menjadi sangat dingin.  

Ini tentu saja berdampak pada pertanian dan produksi pangan dunia, sehingga ilmuwan memperkirakan hingga 5 miliar orang berpotensi mati kelaparan karena musim dingin nuklir ini.  

Dari perkiraan itu bisa dibayangkan betapa berbahayanya musim dingin nuklir dan dampaknya bagi umat manusia. Karena itu pantaslah jika dikatakan bahwa tidak ada pemenang dari sebuah perang nuklir.  

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement