Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BMW Tak Kunjung Bawa Mobil Hybrid Baru ke Indonesia, Ini Alasannya

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Selasa, 02 April 2024 |12:17 WIB
BMW Tak Kunjung Bawa Mobil Hybrid Baru ke Indonesia, Ini Alasannya
BMW tak kunjung bawa mobil hybrid baru ke Indonesia, ini alasanya. (Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Pasar mobil hybrid terus berkembang di Indonesia. Sejumlah produsen menghadirkan model terbaru di segmen tersebut. Namun, berbeda dengan BMW. Hingga kini BMW tak kunjung menambah lini model mobil hybrid.

Diketahui, saat ini pemerintah menggodok wacana pemberian insentif untuk mobil hybrid. Mengingat mobil jenis tersebut terbukti menurunkan emisi hingga lebih dari 50 persen.

Director of Sales BMW Group Indonesia, Arifin Makarim menyampaikan, pihaknya masih menunggu kepastian insentif mobil hybrid dari pemerintah. Mengingat hal tersebut akan membuat harga produk yang dipasarkan jauh lebih terjangkau.

“Sejauh ini kita lihat insentif dan benefit utama lebih untuk BEV (Battery Electric Vehicle), sementara belum ada (insentif) untuk mobil hybrid,” kata Arifin di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

BMW Indonesia sebenarnya sudah memasarkan mobil hybrid, yakni X7, dengan harga Rp2,4 miliar off the road. Teknologi yang digunakan adalah mild hybrid yang tertanam di gearbox dalam bentuk generator starter yang dapat memberikan tenaga 12 hp.

Sementara itu, Director of Communication BMW Group Indonesia Jodie O’tania mengatakan sangat memungkinkan membawa mobil hybrid terbaru ke Indonesia. Ia menuturkan secara global, BMW memiliki strategi untuk menghadirkan model dengan beragam jenis powertain.

“BMW Global itu memiliki strategi untuk menyediakan kendaraan dengan beragam jenis powertrain. Kita punya ICE, BEV, dan PHEV. Jadi mobil hybrid baru untuk pasar Indonesia, sebenarnya cukup memungkinkan,” ujarnya.

“Kita lihat lagi seperti apa insentif atau penerimaan seperti apa. Tapi pastinya kalau hanya membawa sangat mudah untuk BMW,” sambung Jodie.

Arifin mengungkapkan bagi masyarakat Indonesia sangat mudah untuk menggunakan mobil hybrid ketimbang beralih langsung ke mobil listrik berbasis baterai. Pasalnya, mobil jenis ini masih mengandalkan bahan bakar minyak sebagai sumber daya utama.

“Untuk melakukan peralihan dari ICE ke PHEV lebih gampang. Kalau BEV butuh waktu lebih banyak untuk melakukan studi tersebut. Keuntungan (bebas) ganjil genap kan BEV yang dapet kalau hybrid kita belom tahu seperti apa,” ucap Arifin.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement