SCARF bekerja dengan terlebih dahulu menembakkan sinar laser ultrapendek yang “berkicau”, yang melewati peristiwa atau objek yang sedang dicitrakan. Jika membayangkan cahaya sebagai pelangi, panjang gelombang merah akan menangkap peristiwa tersebut terlebih dahulu, diikuti oleh oranye, kuning, dan spektrum selanjutnya menjadi ungu.
Karena peristiwa tersebut terjadi begitu cepat, pada saat setiap “warna” yang berurutan mencapainya, peristiwa tersebut terlihat berbeda, memungkinkan denyut untuk menangkap keseluruhan perubahan dalam periode waktu yang sangat singkat.
Pancaran cahaya ini kemudian dijalankan melalui serangkaian komponen yang memfokuskan, memantulkan, mendifraksi, dan menyandikannya, hingga akhirnya mencapai sensor kamera perangkat berpasangan muatan (CCD). Ini kemudian diubah menjadi data yang dapat direkonstruksi oleh komputer menjadi gambar akhir.
(Rahman Asmardika)