Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fosil Capit Kepiting Terbesar Ditemukan, Usianya Lebih dari 8 Juta Tahun

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 04 Maret 2024 |13:57 WIB
 Fosil Capit Kepiting Terbesar Ditemukan, Usianya Lebih dari 8 Juta Tahun
Fosil capit kepiting terbesar berusia lebih dari 8 juta tahun ditemukan. (Bary van Bekel IFLScience)
A
A
A

JAKARTA - Fosil capit kepiting seukuran tangan ditemukan di Waitoetoe, Pulau Utara, di Selandia Baru. Para peneliti menyebut, fosil tersebut berusia lebih dari 8 juta tahun. Fosil ini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan sepanjang sejarah.


Ukuran capit yang besar dan kuat membuat para ilmuwan memperkirakan ini bisa jadi merupakan cikal bakal kepiting raksasa selatan yang ada saat ini, yakni Pseudocarcinus gigas. Berat kepiting tersebut bisa lebih dari 26 pon atau sekitar 12 kilogram.


“Kepiting Raksasa Selatan yang sekarang hidup, Pseudocarcinus gigas, adalah salah satu kepiting terbesar. Cakarnya bisa mencapai maksimum 47 sentimeter (18,5 inci), hampir setengah meter. Fosil nenek moyang ini berukuran sekitar setengahnya," kata salah satu ilmuwan, Barry WM van Bakel, dikutip dari IFL Science, Senin (4/3/2024).


"Kepiting Pseudocarcinus memiliki ciri gigantisme, yang memberi mereka keuntungan signifikan dalam kompetisi dan pertahanan. Sifat karnivora mereka tercermin dalam capit utama mereka yang ukurannya sangatlah besar," tuturnya.


Para penulis berpendapat, rekayasa capit kepiting purba yang ditemukan mungkin didorong peningkatan jumlah hewan seperti gastropoda dan bivalvia yang muncul di menu laut dalam pada Zaman Kapur Akhir, menyambut era baru kepiting besar dengan capit besar.

 


"Ini adalah fosil kepiting terbesar yang pernah ditemukan dan ini sangat menarik. Tetapi, penemuan habitatnya mengungkap bahwa rembesan gas di dasar laut, membawa CO2 dan/atau metana ke antarmuka sedimen-air, menyediakan lingkungan yang kaya makanan untuk mereka," kata Bakel.


Para peneliti memprediksi fosil capit kepiting terbentuk saat Pusat Vulkanik Mohakatino meletus pada 8 juta tahun lalu di lepas pantai, membentuk lingkungan paleo. Capit terawetkan dengan baik ketika sedimen dalam bentuk lumpur atau abu vulkanik masuk menutupinya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement