Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penjelajah NASA Temukan Bangkai Helikopter di Planet Mars

Tangguh Yudha , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2024 |11:55 WIB
Penjelajah NASA Temukan Bangkai Helikopter di Planet Mars
Penjelajah Perseverance NASA di Mars. (Foto: Handout NASA via Reuters)
A
A
A

JAKARTA Penjelajah Perseverenace rover NASA dilaporkan telah menemukan bangkai helikopter di planet Mars, yang diyakini sebagai bangkai dari helikopter Ingenuity yang mengalami kecelakaan saat mencari tanda-tanda kehidupan di planet merah itu beberapa waktu lalu.

 BACA JUGA:

Ingenuity ditemukan di puncak sebuah gurun pasir yang diberi nama Neretva Vallis dalam kondisi yang rusak parah. NASA menyebut, saking parahnya kerusakan yang dialami, Ingenuity bahkan sampai tidak dapat beroperasi kembali.

Sebagaimana dihimpun dari Mashable, Rabu (7/2/2024), Ingenuity sebelumnya berhasil membuat sejarah sebagai merupakan helikopter pertama yang melakukan penerbangan bertenaga dan terkendali di Mars.

Ingenuity terbang di Mars sebanyak 72 kali dengan jarak sejauh 2.315 kaki (sekira 705 meter). Apa yang dilakukan Ingenuity ini di luar perkiraan para ilmuwan yang semula hanya berharap helikopter tersebut dapat terbang sebanyak 5 kali.

Pencapaian itu mengatasi tantangan penerbangan yang menyulitkan di Mars. Atmosfer Mars cukup tipis, dengan volume sekira satu persen volume Bumi. Hal ini menyulitkan untuk menghasilkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk penerbangan.

Untuk mengudara, Ingenuity memutar bilah rotor setinggi 4 kaki (121 cm) dengan kecepatan 2.400 putaran setiap menit. Namun kecelakaan yang terjadi mengakibatkan rotor rusak hingga tidak dapat lagi menghasilkan daya angkat.

Helikopter Ingenuity sendiri bernavigasi dengan menggunakan perangkat lunak untuk melacak pergerakan objek, seperti batu, di bawah. Mengingat gurun adalah medan berpasir, Ingenuity menjadi tidak terkendali.

"Semakin tidak memiliki fitur medan, semakin sulit bagi Ingenuity untuk berhasil menavigasi medan tersebut,” kata NASA. “Tim percaya bahwa medan yang relatif tidak memiliki fitur di wilayah ini kemungkinan besar menjadi penyebab utama pendaratan yang tidak wajar tersebut," tambahnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement