Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

United E-Motor Target Jual 60 Ribu Motor Tahun Ini

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Sabtu, 13 Januari 2024 |18:24 WIB
United E-Motor Target Jual 60 Ribu Motor Tahun Ini
United Motor targetkan jual 60 ribu unit motor tahun ini. (MPI)
A
A
A

JAKARTA – Pasar motor listrik di Indonesia menggelat usai pemerintah mengubah aturan pembelian dengan subsidi Rp7 juta. Masyarakat menjadi semakin antusias untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Salah satu produsen motor listrik lokal, United E-Motor, meyakini pasar motor listrik tahun ini akan semakin besar. Karena itu, mereka meyakini bisa menjual puluhan ribu unit motor listrik buatan Bogor, Jawa Barat, itu pada tahun ini.

“Di 2024, target penjualan sebesar 60.000 unit. Di 2023, karena subsidi baru berjalan di akhir tahun, (penjualan) masih beberapa ribu unit saja,” ujar Presiden Direktur PT Terang Dunia Internusa (TDI) di Jakarta Selatan, Stephen Mulyadi, belum lama ini.

Ia menjelaskan, target tersebut sesuai dengan kapasitas pabrik yang bisa memproduksi motor listrik hingga ratusan ribu unit setahun. Selain itu, melimpahnya bahan baku semakin mudah proses produksinya.

“Pabrik pertama di Gunung Putri, Bogor, seluas 10 hektar dimulai dari 1990. Pabrik kedua di Citeureup, Bogor dengan luas 4 hektar, dan pabrik ketiga di Curug, Tangerang, dengan luas 5 hektar,” ucap Stephen.

“Untuk produksi kapasitas kita, untuk E-Motor (motor listrik) sebesar 150.000 unit per tahun,” sambungnya.

Stephen menyebut, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kerja sama dari seluruh pihak dalam mengedukasi masyarakat. Hal itu lantaran tak sedikit yang ragu untuk beralih menggunakan motor listrik disebabkan kurangnya pemahaman.

“Tentu kami memperkuat jaringan kita. Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan motor listrik ini sebagai motor yang nyaman dipakai. Kedua, adanya pengiritan, dengan molis ini sangat irit dibanding motor ICE,” ujarnya.

Stephen menyebut, biaya perawatan motor listrik sangat terjangkau karena tidak banyak komponen yang perlu diganti. Ia yakin, ke depannya masyarakat Indonesia akan mencari motor listrik, meski tanpa subsidi.

“Mungkin hanya 15 persen saja biayanya dan perawatannya sangat minim, tidak ada mesin kan. Terpenting mengedukasi supaya masyarakat mencoba memakai motor listrik. Setelah mereka rasakan enaknya, dengan brand kuat, tentu ke depan tanpa subsidi pun masyarakat akan mencari,” tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement