JAKARTA - Sebanyak lebih dari US$ 1,8 miliar atau setara Rp27 triliun kripto digondol hacker di sepanjang tahun 2023 ini.
Angka ini disebut sangat tinggi dengan kerugian yang bukan kaleng-kaleng.
Sebagaimana dilansir dari Techradar, Kamis (28/12/2023), pencurian terbesar terjadi di Multichain, dengan lebih dari US$ 230 juta atau setara Rp3,5 triliun hilang pada bulan Juli lalu.
BACA JUGA:
Kemudian disusul dengan Euler Finance US$ 196 juta atau Rp 3 triliun, Mixin Network sebesar US$ 142 juta atau Rp 2,1 triliun, dan Poloniex sebesar US$ 122 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.
"Jumlah ini, meskipun tersebar di berbagai insiden, menggarisbawahi kerentanan dan tantangan yang terus-menerus dalam ekosistem DeFi,” tulis De.Fi dalam makalahnya.
“Tahun 2023 merupakan bukti atas kerentanan yang sedang berlangsung dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya, bahkan ketika minat terhadap ruang tersebut relatif teredam oleh pasar yang sedang lesu pada paruh pertama tahun ini," lanjutnya.
Meski demikian, ini adalah pertama kalinya peretas mencuri lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan analisis Blockchain Chainalysis melaporkan $3,8 miliar dicuri tahun lalu, dan $3,3 miliar dicuri pada 2021.
BACA JUGA:
Sebagian besar uang tunai yang dicuri dalam insiden ini diberikan kepada Lazarus Group, aktor ancaman terkenal yang disponsori negara Korea Utara, yang dikatakan membantu mendanai negara tersebut. program nuklir dengan uang curian.
"Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa peretasan mata uang kripto adalah bagian besar dari perekonomian negara,” kata Chainalysis pada saat itu.