Israel Siapkan Dana Rp49 Triliun untuk Pabrik Chip Intel
JAKARTA - Intel telah sepakat untuk membangun pabrik chip baru senilai $25 miliar atau setara dengan Rp385 triliun.
Rencananya pabrik ini bakal dibangun di Israel selatan pada Juni lalu, dan pemerintah juga akan hibahkan sekitar Rp49 triliun kepada perusahaan teknologi tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (27/12/2023).
Kesepakatan ini merupakan sebuah dukungan besar pemerintah AS yang merupakan negara pendukung utama Israel.
BACA JUGA:
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mempublikasikan kabar tentang kesepakatan tersebut menyatakan langkah ini merupakan investasi terbesar yang pernah ada di Negara Israel
Selain dana hibah yang jumlahnya 12,8 persen dari total investasi, perusahaan pembuat chip ini juga berkomitmen untuk membeli barang dan jasa senilai 60 miliar shekel (atau sekitar Rp255 triliun) dari pemasok Israel dalam satu dekade ke depan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan ribuan lapangan kerja.
Intel mengoperasikan empat lokasi produksi dan pengembangan di Israel, termasuk sebuah pabrik di Kiryat Gat yang berlokasi 42 km dari Jalur Gaza.
BACA JUGA:
“Rencana ekspansi pada Kiryat Gat merupakan bagian penting upaya Intel untuk mendorong rantai pasokan global yang lebih tangguh, di samping investasi manufaktur perusahaan yang sedang berlangsung dan yang direncanakan di Eropa dan Amerika Serikat,” kata Intel.
Kementerian keuangan dan ekonomi Israel mengatakan bahwa investasi tersebut memiliki manfaat finansial langsung bagi Israel yang lebih tinggi daripada hibah negara. Pabrik tersebut akan dimulai pada 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035.
Di bawah CEO Pat Gelsinger, Intel telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun pabrik di tiga benua untuk mengembalikan kekuasaannya dalam pembuatan chip dan bersaing lebih baik dengan para pesaingnya seperti AMD, Nvidia, dan Samsung.
Hana Mufidah
(Imantoko Kurniadi)
