"Dan anak muda sekarang suka berkarya di kafe, di pantai dan tempat-tempat lain. Kalau tak ada fasilitas internet ya tidak bisa," ucap Ganjar ketika menghadiri acara pertemuan daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur di Universitas Dr. Soetomo Surabaya pada Sabtu (23/9/2023).
Ganjar telah menyusun sejumlah program untuk mewujudkan hal tersebut, dan salah satunya adalah inisiatif pembangunan infrastruktur digital, terutama dalam hal penyediaan akses internet. Mengingat besarnya wilayah Indonesia, masalah infrastruktur internet tetap menjadi tantangan yang perlu diatasi.
Ganjar juga memiliki rencana untuk mendorong perkembangan industri pembuatan gadget di Indonesia. Saat ini, tingkat kepemilikan laptop dan gadget di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Ia juga senang karena dapat berdiskusi dengan mahasiswa.
"Saya senang mendapatkan pertanyaan soal mental health, kesiapan mahasiswa menghadapi dunia digital," ucap pria berambut putih itu.
Selain membahas aspek ekonomi digital, dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menyajikan ide-ide dan gagasan-gagasan terkait visi "Indonesia Emas 2045". Ia turut mengangkat isu-isu khusus yang relevan dengan kalangan muda, seperti kesejahteraan mental, lingkungan, pendidikan, pencegahan korupsi, dan sebagainya.
Saat itu, muncul pertanyaan mengenai kebiasaan mahasiswa dalam menulis karya ilmiah, yang cenderung lebih sering menyalin dari Google. Ganjar kemudian mengajak mahasiswa untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Ia menyarankan agar mahasiswa lebih baik berkomunikasi atau berdiskusi dengan dosen pembimbingnya.
(Saliki Dwi Saputra )