Sebagai informasi, sabun untuk melawan kanker kulit ini masih berpegang pada hasil uji molekuler digital, dimana bahan-bahan berbeda digabungkan dalam model komputer dan dilihat fungsinya.
Meskipun demikian, Heman selaku penemu berencana untuk mendapatkan persetujuan pengujian pada manusia beserta sertifikasinya dari FDA dalam lima tahun ke depan.
Jika rencana tersebut berhasil, sabun ini akan menciptakan kemajuan besar dalam dunia pengobatan kanker kulit dunia yang dikenal menghabiskan biaya hingga 40.000 Dolar AS (sekitar Rp 600 jutaan).
“Pada tahun 2028, saya berharap dapat mengubah proyek gairah ini menjadi organisasi nirlaba di mana saya dapat memberikan pengobatan kanker kulit yang adil dan dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang,” ujarnya. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )