Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Astronom Ungkap Adanya Oksigen di Atmosfer Venus

Redaksi , Jurnalis-Jum'at, 10 November 2023 |17:01 WIB
Astronom Ungkap Adanya Oksigen di Atmosfer Venus
Planet Venus (Foto: Space)
A
A
A

BERLIN – Astronom Jerman telah menemukan oksigen di antara karbon dioksida yang membentuk sebagian besar atmosfer Venus. Temuan ini dapat menjelaskan perbedaan atmosfer Venus dengan Bumi dan membantu misi antariksa ke Venus di masa depan.

Seperti dilansir dari Cosmos Magazine, Jumat (10/11/2023), Venus merupakan planet terdekat dari Bumi yang memiliki ukuran tidak jauh berbeda dengan Bumi. Venus memiliki radius 6.052 km, sedangkan Bumi 6.371 km. Bumi dan Venus bagaikan saudara kembar di tata surya, namun Venus dianggap sebagai “evil twin.”

Bumi merupakan planet biru dengan atmosfer yang segar dan penuh dengan oksigen. Sementara sekitar 96% atmosfer Venus terdiri dari karbon dioksida (CO2), 3,5% nitrogen molekuler, dan sejumlah kecil argon, helium, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan uap air.

Planet ini merupakan yang terberat di antara semua planet berbatu di tata surya, dengan atmosfer yang menekan permukaan planet ini sebesar 93 bar, atau sekitar 900 meter di bawah permukaan Bumi. Kondisi di Venus juga diyakini sebagai hasil dari "efek rumah kaca yang tidak terkendali."

Para ilmuwan telah lama berspekulasi bahwa Venus dulunya mirip dengan Bumi yang memiliki lautan. Namun, karena jaraknya yang dekat dengan Matahari, lautan di Venus menguap dan melepaskan uap air ke atmosfer. Molekul-molekul ini kemudian pecah oleh radiasi UV, hidrogen terlepas ke angkasa dan CO2 terbentuk di atmosfer, yang menyebabkan kondisi Venus saat ini.

Menurut penelitian terbaru, penguraian karbon dioksida (CO2) dan karbon monoksida (CO) di sisi siang Venus menghasilkan oksigen untuk atmosfer planet. Setelah itu, sirkulasi udara membawanya ke sisi malam.

Venus berotasi dengan kecepatan yang sangat lambat. Venus hanya menyelesaikan satu kali orbit penuh mengelilingi Matahari setiap 225 hari, atau 243 hari Bumi, sehingga hari-harinya lebih panjang dari setahun.

Penyelidikan sebelumnya terhadap airglow malam Venus, pancaran cahaya yang lemah dari atmosfer planet di sisi malam hari, menunjukkan adanya oksigen atomik (bukan oksigen molekuler atau O2). Oksigen ditemukan di mana-mana setelah sebuah penelitian terbaru mengamati 17 lokasi di sisi siang dan malam planet Venus.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan spektrometer array yang ada di pesawat Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy milik NASA. Kandungan oksigen yang paling tinggi ditemukan 100 kilometer di atas permukaan Venus. (Taja Aurora Bianca)

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement