Di luar catatan resmi ini, para peneliti berpendapat bahwa data iklim yang lebih jauh ke belakang, seperti cincin pohon atau inti es, menunjukkan bahwa suhu yang terlihat tahun ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia, dan berpotensi menjadi yang terpanas dalam lebih dari 100.000 tahun terakhir.
Emisi karbon, yang sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil, terus merayap naik sementara emisi tersebut harus dipangkas dalam setengah dekade ini. Kenaikan suhu di bawah 1,2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri telah memicu berbagai bencana dan cuaca ekstrem yang merugikan.
"Kita sudah memiliki banyak solusi untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang mematikan ini, tetapi hanya jika pilihan yang berbeda dibuat untuk menghadapi masalah sekarang, daripada berpura-pura bahwa masalah ini akan terpecahkan di masa depan dan dengan demikian membawa dunia pada konsekuensi yang lebih buruk." Kata Ed Hawkins, profesor ilmu iklim di University of Reading.
Orang-orang di seluruh dunia telah menghadapi gelombang panas dan kekeringan tahun ini, sementara banjir besar telah melanda Amerika Serikat, China, India, dan sekitarnya. Laporan tersebut memperingatkan bahwa umat manusia telah memasuki ‘wilayah asing’ dengan pemanasan yang membahayakan kehidupan di Bumi. (Salsabila Nur Azizah)
(Saliki Dwi Saputra )