WASHINGTON DC – Amerika Serikat dilaporkan akan memperketat pembatasan ekspor chip AI ke China. Langkah tersebut diambil untuk mencegah pembuat chip Amerika menjual semikonduktor ke China dengan menghindari pembatasan pemerintah.
Dilansir dari situs Reuters, Senin (16/10/2023) seorang Pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan bahwa aturan ini kemungkinan akan ditambahkan ke aturan pembatasan AS terhadap pengiriman chip canggih dan peralatan pembuatan chip ke China yang diumumkan pada bulan Oktober lalu.
Dijadwalkan pada minggu ini, pembaruan aturan akan memblokir beberapa chip AI yang berada di bawah parameter teknis saat ini dan menuntut perusahaan melaporkan pengiriman chip lainnya.
Lebih lanjut, AS berencana memperkenalkan pedoman baru chip AI yang akan membatasi chip AI pusat data canggih tertentu yang saat ini tidak digunakan. Terkait identifikasi chip tambahan mana yang akan dilarang secara efektif hingga saat ini belum diketahui.
Perusahaan nantinya juga diharuskan melapor ke Departemen Perdagangan ketika mereka memenuhi pesanan chip konsumen yang paling kuat untuk memastikan chip tersebut tidak digunakan dengan cara yang mengancam keamanan nasional.
Selain itu, penghapusan parameter bandwidth yang memperluas cakupan chip yang dicakup juga akan diterapkan. Dengan menghapus parameter ini, kecepatan komunikasi chip AI satu sama lain akan berkurang. Hal ini akan membuat pengembangan AI menjadi lebih menantang dan mahal ke depannya.
Sementara itu, tindakan keras terbaru AS terhadap ekspor teknologi ke China ini semakin mempersulit upaya diplomatik di antara kedua negara. Pemerintahan Biden mengatakan pihaknya merancang pembatasan ekspor untuk mencegah chip dan peralatan AS memperkuat militer Negeri Tirai Bambu. Di sisi lain, mereka menuduh AS menyalahgunakan kontrol ekspor untuk menekan perusahaan-perusahaan China. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )