KEMAJUAN teknologi mendorong inovasi dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan pangan. Terbaru, di Australia kini ada printer 3D yang dapat mencetak daging salmon sintetis yang bisa dikonsumsi seperti daging asli.
New York Post, Jumat (22/9/2023), mengabarkan bahwa daging salmon sintetis ini ditujukan untuk kaum vegetarian yang tidak mengkonsumsi daging. Dikatakan bahwa invovasi ini akan menjadi pangan alternatif.
"Dengan pencapaian pencetakan makanan 3D skala industri, kita memasuki revolusi makanan kreatif, sebuah era di mana makanan dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan,” kata Robin Simsa, CEO startup teknologi pangan Wina, Revo Foods.
"Kami tidak hanya menciptakan alternatif vegan. Kami membentuk masa depan pangan itu sendiri,” tambahnya.
Dikatakan bahwa daging salmon itu mengandung 100% protein vegan terdiri dari jamur serta omega-3, sembilan asam amino esensial dan vitamin A, B2, B3, B6, B12 dan D2. Robin juga mengungkapkan bahwa produknya tidak mengandung gula, gluten atau kolesterol.
Dalam pembuatannya, perusahaan Robin turut bekerja sama dengan startup makanan Mycorena. Kerja sama ini dijalin untuk menciptakan sejenis mikoprotein, protein yang berasal dari jamur, yang khusus dibuat untuk dicetak 3D.
Saat ini, produk salmon sintetis sudah terjual habis di situs web Revo, dengan harga sekitar 7,50 dolar AS atau Rp 115 ribu. Sehabis melebarkan sayap di Australia, perusahaan berencana untuk menjualnya di Jerman dan Negara Eropa lainnya.