Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berapa Kecepatan Akses Data di NASA yang Bisa Hubungkan Ruang Angkasa dan Bumi?

Redaksi , Jurnalis-Jum'at, 08 September 2023 |16:42 WIB
Berapa Kecepatan Akses Data di NASA yang Bisa Hubungkan Ruang Angkasa dan Bumi?
Berapa kecepatan akses data di NASA? (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA – Berapa kecepatan akses data di NASA sering dipertanyakan. Sebagai lembaga yang fokus berkaitan dengan ruang angkasa, NASA jelas memerlukan konektivitas internet yang sangat cepat, tidak seperti internet WiFi rumahan.

Mengutip dari Speed Test Go, Kamis (8/9/2023), Tracking and Data Relay Satellite System (TDRSS) terdiri dari konstelasi satelit geosinkron yang mengorbit Bumi milik NASA memainkan peran penting dalam menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi untuk misi luar angkasa NASA. Satelit ini bertindak sebagai relai data, menerima dan mengirimkan informasi antara pesawat ruang angkasa NASA, ISS, dan stasiun bumi.

TDRSS memungkinkan komunikasi bandwidth tinggi dengan pesawat ruang angkasa dan astronot, mendukung berbagai aktivitas intensif data seperti streaming video langsung, telemetri, transmisi perintah, dan transfer data ilmiah. Sebagai contoh, kecepatan downlink dari ISS dapat mencapai 300 megabit per detik (Mbps).

Hal ini memungkinkan para astronot untuk berkomunikasi dengan pengendali misi dan mengakses sumber daya yang diperlukan dengan cepat. Demikian pula, transmisi data dari misi luar angkasa dapat terjadi pada kecepatan beberapa megabit per detik, sehingga memudahkan transfer data ilmiah yang berharga kembali ke Bumi.

Dilansir melalui Slash Gear, dalam hal ini NASA beralih ke komunikasi optik yaitu laser untuk membangun koneksi serat optik antara ruang angkasa dengan bumi dan siaran radio untuk memasok bandwidth yang diperlukan dalam mentransfer data yang telah dikumpulkan satelit.

Di sinilah teknologi TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) hadir. NASA telah menggunakan metode ini untuk mencapai kecepatan pengiriman data 200 Gbps dari orbit.

Meskipun sistem TeraByte InfraRed Delivery menggunakan laser, tidak ada sinar merah ala Star Wars yang akan menghujani langit. Perangkat ini menggunakan laser untuk mengkodekan data ke dalam osilasi gelombang cahaya menggunakan sinar infra merah yang tidak berbahaya dan tidak terlihat. Untuk memaksimalkan jumlah data yang dapat ditransfer, TBIRD menembakkan datanya ke berbagai panjang gelombang inframerah ketika tiba waktunya untuk disiarkan.

Sinar inframerah memiliki frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada gelombang radio, namun tetap merupakan gelombang elektromagnetik, sehingga lebih banyak data yang dapat ditransfer. Kecepatan transportasi data 2.000 kali lebih cepat daripada yang dimungkinkan dengan gelombang radio dapat dilakukan dengan TBIRD.

Pada tanggal 28 April 2023, TBIRD mencapai rekor kecepatan transfer data 200 Gigabit per detik, kecepatan transmisi ruang angkasa ke darat tertinggi yang pernah dicapai dengan teknologi komunikasi optik.

Dengan melakukan dua lintasan selama 5 menit di atas stasiun penerima setiap hari, TBIRD dapat mengirimkan beberapa terabyte data dalam setiap lintasan. Sebagai contoh, pada bulan Desember 2022, TBIRD mentransmisikan 1,4TB data dalam satu lintasan. Rekor ini tidak bertahan lama, karena dipecahkan beberapa bulan kemudian.

TBIRD mengirimkan jumlah data terbesarnya pada 16 Mei 2023, ketika berhasil mengirimkan 4,8 terabyte data tanpa kesalahan dalam satu lintasan melalui stasiun penerima di Laboratorium Uji Komunikasi Optik di NASA JPL.

Sebagai gambaran, 500 jam video HD setara dengan satu terabyte, yang berarti transmisi 5 menit pada tanggal 16 Mei akan membawa data yang cukup untuk mentransfer 2.400 jam video HD. (Taja Aurora Bianca)

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement