"Cepat atau lambat akan terjadi ~M. 75 gempa bumi di wilayah ini (Turki Tengah-Selatan, Yordania, Suriah, Lebanon)," tulisnya sebelum gempa di X.
“Gempa bumi besar di Turki Tengah telah menyebabkan perubahan signifikan pada distribusi tegangan di seluruh wilayah, dengan aktivitas seismik yang sampai ke Palestina sebagai akibatnya. Jelas, wilayah tersebut mengalami perpindahan penduduk,” tulis Frank dalam ciutannya.
Namun, tidak ada satupun pernyataan atau komentar yang disampaikan oleh pejabat Turki. Sebaliknya tuduhan hanya dari para pengguna media sosial. Akibatnya, tuduhan tersebut tidak mendapat tanggapan dari Amerika Serikat.
Menurut sebuah studi tahun 2017 yang dipublikasikan di Science Advances, baik gempa bumi yang terjadi secara alami maupun gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas manusia memiliki potensi guncangan dan kerusakan yang sama.
Program penelitian yang saat ini menjadi pusat dari isu yang beredar tidak pernah mengklaim bahwa mereka memiliki kekuatan untuk menimbulkan gempa bumi. Pada bulan Oktober 2022, HAARP memulai serangkaian eksperimen terbesarnya di observatorium barunya, tetapi tidak menyebutkan gempa bumi. (Salsabila Nur Azizah)
(Saliki Dwi Saputra )