Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ilmuan Temukan Lebah Mumi Berusia 3.000 Tahun, Kaki dan Antenanya Masih Utuh!

Redaksi , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |13:00 WIB
Ilmuan Temukan Lebah Mumi Berusia 3.000 Tahun, Kaki dan Antenanya Masih Utuh!
Penemuan lebah purba di Portugal (Foto: University of Lisbon)
A
A
A

LISBON - Para ilmuan berhasil menemukan sekelompok lebah yang terperangkap dalam sarang kepompong dan menjadi awet layaknya mumi sejak 3.000 tahun lalu. Mereka juga melihat bagian kecil tubuh yang masih utuh seperti kaki dan antenanya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 27 Juli di Jurnal Papers in Palaeontology, para peneliti dari Portugal menggambarkan penemuan fosil serangga lengkap dengan sarang lebah di dalamnya.

"Temuan fosil baru ini adalah kesempatan luar biasa untuk memahami bagaimana lebah bersarang dan evolusinya," ujar penulis utama studi dan seorang ahli paleontology, Carlos Neto de Carvalho di Naturtejo UNESCO Global Geopark dikutip dari Live Science, Kamis (31/8/2023).

Lebah-lebah itu ditemukan di bebatuan yang terbentuk sekitar 3.000 tahun yang lalu di dekat pantai Atlantik Portugal. Para peneliti telah menemukan fosil berupa benda mirip bohlam yang mereka identifikasi sebagai jejak kepompong purba.

Dengan memindai sampel-sampel ini, tim peneliti dapat melihat sisa-sisa lebah purba yang tersembunyi di dalam kepompong, yang terlihat tidak berubah bentuk karena ada di bawah tanah selama ribuan tahun. Temuan ini cukup utuh sehingga para peneliti menempatkannya dalam jenis Eucerini, --lebah yang sering kali memiliki antena yang sangat panjang.

“Sampel juga mengandung bukti serbuk sari dari tanaman Brassicaceae, yang mengungkap apa yang mungkin dimakan lebah ini.” Imbuh Neto de Carvalho.

Lebah-lebah ini bertelur di sarang bawah tanah, dan seiring berjalannya waktu telur-telurnya menjadi kepompong lalu tumbuh menjadi lebah dewasa sebelum akhirnya muncul ke permukaan tanah. Namun, serangga ini mati sebelum mencapai tahap tersebut dan mengalami proses pengawetan secara tidak sengaja.

“Para ilmuan berspekulasi bahwa semua lebah mati sekaligus, kemungkinan karena pembekuan tiba-tiba atau karena banjir dan tertimbun tanah,” tambah Carvalho.

Kondisi ini dapat menciptakan lingkungan sekitar lebah kekurangan oksigen, yang dapat menjauhkan bakteri yang biasanya membantu mengurai tubuh serangga setelah mereka mati.

“Serangga purba yang diawetkan dengan baik sering ditemukan dalam ambar kering, ketika seekor hewan terperangkap dan terbungkus getah pohon yang lengket.” Kata ahli entomologi dari Cornell University, Bryan Danforth.

Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa lebah hidup di Portugal 3.000 tahun yang lalu, tetapi, Danforth menambahkan jika penelitian ini memberi wawasan mengenai kemampuan fosil untuk menemukan kembali hal-hal yang berkaitan dengan kebiasaan lebah dan sejarah kehidupan lebah ribuan tahun lalu. (Salsabila Nur Azizah)

(Saliki Dwi Saputra )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement