JAKARTA - Penyakit Parkinson adalah penyakit yang memengaruhi fungsi otak dan membuat tubuh lebih sulit untuk menjaga keseimbangan dan mengontrol gerakan. Berbagai gejala, termasuk tremor, kekakuan otot, dan koordinasi yang buruk, disebabkan oleh penyakit ini.
Menurut sebuah penelitian, penyakit ini dapat dideteksi bahkan sebelum penderita mengalami gejala melalui pemindaian mata yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).
AI digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi tanda-tanda retina oleh tim dari UCL Institute of Ophthalmology dan Rumah Sakit Mata Moorfields London. Prosedur ini mengungkapkan variasi anatomi antara mata pasien penyakit Parkinson dan pasien yang sehat. Teknik ini dimaksudkan sebagai alat skrining awal.
Para peneliti menganalisis data dari pemindaian 3D, yang juga dikenal sebagai optical coherence tomography (OCT), yang menghasilkan gambar retina yang sangat tajam. Informasi ini didasarkan pada sampel 154.830 orang dewasa berusia di atas 40 tahun yang dirawat di rumah sakit mata di London selama tahun 2008-2018.
Ditemukan bahwa lapisan nukleus bagian dalam dan lapisan sel ganglion mata lebih tipis pada pasien penyakit Parkinson. Rata-rata, indikator ini terdeteksi tujuh tahun sebelum gejala klinis.
Dampak Besar Bagi Kesehatan Masyarakat
Seorang peneliti klinis di Moorfields dan peneliti UCL Institute of Ophthalmology, Siegfried Wagner, mengatakan, "Saya begitu kagum dengan apa yang ditemukan melalui pemindaian mata."
"Mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini dari berbagai penyakit dapat membantu orang membuat perubahan dalam hidup mereka untuk menghindari kondisi tertentu di masa depan, dan juga dapat membantu dokter menunda timbulnya dan efek dari gangguan neurodegeneratif yang dapat berdampak signifikan pada kehidupan seseorang," jelasnya.
Direktur medis Moorfield, Louisa Wickham, ikut menambahkan penjelasan bahwa penggunaan pencitraan pada populasi yang lebih luas dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat di masa depan dengan potensi "analisis prediktif".