Sekitar 55% dari yang disurvei mengaku telah memasukkan informasi pribadi mereka di saluran media sosial seperti nama, tanggal lahir, dan lokasi. Mayoritas (72%) dari mereka tidak dapat mengidentifikasi penipuan phishing dan 26% mengaku telah menjadi korban penipuan phishing.
Tantangan orang tua
General Manager untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong di Kaspersky mengungkap bahwa saat ini membesarkan anak-anak yang sangat terhubung dengan memberikan perhatian termasuk upaya untuk menghindari sang anak menjadi sasaran penjahat siber.
Kini orang tua bukan hanya dikhawatirkan dengan nilai rapor yang jeblok tapi juga masifnya risiko serangan di ruang digital mukai dari bujukan orang asing, diintimidasi secara online, dan bahkan informasi pribadi mereka dicuri di sekolah.
“Kita sekarang hidup di dunia di mana jejak digital terus berkembang dari hari ke hari. Sehingga melindungi mereka harus menjadi prioritas utama kita sebagai orang tua,” jelas Yeo seperti dikutip dari siaran pers, Senin (22/8/2023).
(Saliki Dwi Saputra )