Untuk mengejar target tersebut, dibutuhkan tambahan sekitar 500 bus berbasis listrik berukuran besar serta medium pada tahun 2024. Kemudian pada 2025, dibutuhkan sekitar 1.000 bus listrik yang berasal dari pengadaan maupun retrofitting atau konversi.
“Perjalanan menggunakan kendaraan pribadi yang beralih ke bus listrik akan berdampak terhadap penurunan emisi karbon sekitar 99 persen,” tutur Welfizon.
Selain itu, Welfizon juga mengajak masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi emisi. Terlebih transportasi publik seperti Transjakarta sudah lebih baik dan nyaman.
“Pengguna mobil pribadi atau sepeda motor yang berpindah ke public transport, yakni bus Transjakarta, maka emisi yang dihasilkan dalam peralihan setiap perjalanan mengalami penurunan sekitar 83 hingga 94 persen. Penurunan ini sangat signifikan,” ungkapnya.
(Saliki Dwi Saputra )