 
                PARA ilmuwan di seluruh dunia terus berusaha untuk melakukan kontak dengan makhluk yang berada di luar angkasa, dalam artian alien. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah benar-benar ada kehidupan di galaksi lain.
Melansir Livescience, pada Februari lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberi perintah untuk menembak jatuh tiga fenomena udara tak dikenal. Badan antariksa AS, NASA menyebut fenomena udara itu sebagai UFO.
Kemudian, rekaman yang diduga bocor dari seorang pilot Angkatan Laut tentang UFO, dan berita tentang laporan pemerintah AS menutup-nutupi penelitian UFO. Baru-baru ini, analisis independen yang diterbitkan pada Juni lalu, menunjukkan bahwa riset mengenai UFO mungkin telah dikumpulkan oleh agen rahasia pemerintah AS.
Apabila benar hal tersebut terjadi, dan ada kehidupan lain di luar Bumi, maka manusia akan menghadapi perubahan paradigma sejarah. Oleh sebab itu, upaya tersebut harus segera dihentikan sebelum ada sesuatu yang tak diinginkan terjadi.
Dikutip dari Washingtonpost, beberapa kalangan ilmiah telah memperdebatkan pertanyaan seputar apakah akan mencoba menghubungi peradaban lain. Ini adalah topik yang sangat penting bagi seluruh planet.
Selama 60 tahun, para ilmuwan telah berusaha melakukan kontak dengan teleskop radio, mendengarkan kemungkinan sinyal yang datang dari planet lain. Upaya ini sebagian besar telah dilakukan oleh SETI (Search for ExtraTerrestrial Intelligence) Institute di California.