NAMYANG - Sejumlah produsen otomotif berlomba mengembangkan mobil tanpa sopir (autonomous car). Sebut saja Tesla dan Hyundai Motor Group.
Masalah yang sering mengemuka adalah soal keselamatan di jalan. Lantas jika terjadi kecelakaan siapa yang harus bertanggung jawab.
BACA JUGA:

"Keselamatan adalah sangat penting. Semakin tinggi teknologi yang dikembangkan harapannya keselamatan juga semakin tinggi," kata Yong Wha Kim, Chief Technology Officer Hyundai Motor Group di kantor pusat R&D Namyang, Korea Selatan, Kamis (13/7/2023).
Lantas siapa yang mesti bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan? Hal ini pun dijelaskan secara gamblang oleh Byoung Choon Lee, Autonomous Driving Development Group Hyundai Motor Group.
"Pengembangan autonomous car itu sampai beberapa level. Sekarang ini baik di Hyundai maupun Tesla masih level 2," terangnya.
Nah, karena masih level 2, di mana masih ada pengemudi, maka jika terjadi kecelakaan tentu yang bertanggung jawab adalah pengemudi.
Hal ini berbeda dengan level 3, maka jika terjadi kecelakaan yang bertanggung jawab adalah perusahaan," imbuh Byoung Choon Lee.
Meski demikian, masalah siapa bertanggung jawab atas kecelakaan ini juga akan sangat tergantung pada regulasi di masing-masing negara.
BACA JUGA:
Menyangkut aspek keamanan dan keselamatan berkendara, Hyundai Motor Group, selain memasang kamera juga memasang radar. Hal ini berbeda dengan autonomous car milik Tesla yang hanya mengandalkan kamera.
"Kalau hanya memakai kamera maka saat terjadi hujan atau malam akan sangat bermasalah. Untuk itu kami di Hyundai menggunakan kamera dan radar," tandasnya.
Ditambahkan oleh kata kata Yong Wha Kim, dalam mengembangkan mobil tanpa sopir ini, pihak Hyundai harus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mendapatkan teknologi tercanggih demi keamanan pengendara.
(Alan Pamungkas)