Menanggapi konten media sosial yang cenderung menampilkan informasi yang disukai para pengguna (filter bubble), Aryandi mengatakan bahwa semua tergantung kepada pengguna. Menurutnya pengguna adalah raja dari media sosial itu sendiri.
Ia menyebut pengguna berhak mendapat informasi apapun dan bisa leluasa menentukan arah konten apapun sesuai dengan yang diinginkan. Jadi tidak ada alasan pengguna tidak bisa merubah ketertarikan atau mencari konten yang berbeda.
"Kalau bicara filter bubble itu kan sistem yang dibangun oleh media sosial untuk memudahkan mencari konten sesuai dengan ketertarikan. Tapi kita masih bisa merubah arah konten berbeda untuk melakukan perbandingan," tambah Aryandi.
"Semoga kesadaran literasi masyarakat di ruang digital terus meningkat agar polarisasi biaa turun, tidak seperti yang terjadi di tahun 2019 lalu," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)