Dalam konteks pendidikan, Lestari mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang memfasilitasi kecurangan dalam mengerjakan tugas atau ujian. Dia menegaskan perlunya memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Lestari menegaskan bahwa kecerdasan buatan adalah inovasi penting bagi manusia, tetapi juga bisa menjadi ancaman jika tidak disikapi dengan baik.
"Yang paling penting adalah bagaimana kita dapat secara aktif mengambil peran memberikan rekomendasi dan masukan kepada semua pihak terkait khususnya dalam menentukan sikap melalui adanya sebuah kebijakan antisipatif dan adaptif sebagai panduan etis dan legal dalam menyikapi lajunya perkembangan teknologi," pungkas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)