Kendati demikian, ahli menduga bahwa kaki-kaki Holorusia mikado sangatlah rapuh. Bagian itu cukup mudah terkelupas dan lepas dari tubuhnya, apalagi jika tersentuh oleh manusia.
Holorusia mikado pun merupakan spesies semi-akuatik yang tinggal di lingkungan lembap. Mereka dapat kita temukan di sepanjang tepian sungai, air terjun, hingga parit-parit di sisi jalan. Hewan ini memenuhi kebutuhan makannya saat masih larva.
Berda dengan nyamuk, mereka menyerap nutrisi dari dedaunan yang telah membusuk, sehingga habitatnya tidak jauh dari tempat pembuangan. Selain itu, spesies Tipulidae juga tergolong penyendiri. Meski secara genus menyebar luas, Holorusia mikado hanya bisa kita temukan di Jepang; Pulau Honshu, Kyushu dan Shikoku.
Holorusia Mikado pun hanya mampu bertahan hidup selama 7 hari. Karena berumur pendek, masa hidupnya dipakai untuk kawin atau bereproduksi. Betinanya pun akan segera mati, sesaat setelah bereproduksi atau menelurkan sekitar 70-90 telur.
(Martin Bagya Kertiyasa)