Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Holorusia Mikado, Nyamuk Terbesar di Dunia Seukuran Telapak Tangan

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Rabu, 14 Juni 2023 |21:22 WIB
Mengenal Holorusia Mikado, Nyamuk Terbesar di Dunia Seukuran Telapak Tangan
Nyamuk Raksasa Holorusia Mikado. (Foto: Zhao Li/Daily Mail)
A
A
A

HOLORUSIA Mikado menjadi nyamuk terbesar di dunia yang memiliki ukuran sebesar telapak tangan. Meskipun mirip nyamuk dibandingkan lalat, namun hewan ini nyatanya tergabung ke dalam famili Tipulidae, sehingga berkerabat dekat dengan spesies lalat crane atau lalat bangau.

Tapi, hewan ini memang dianggap sebagai nyamuk raksasa, meskipun tidak dapat menggigit atau menyengat. Seperti dilansir dari plazi.org, spesies nyamuk sendiri umumnya berasal dari keluarga Culicidae. Mereka dikenal memiliki badan atau buntut yang dapat menggembung, sedangkan spesies lalat crane tidak.

Penemu Holorusia Mikado merupakan Entomolog asal China, Zhao Li. Dia menemukan hewan tersebut di Gunung Qincheng, China, dengan ukuran 115 mm atau sekitar 11,5 cm. Penemuan itu tentu menggegerkan publik.

Zhao, yang adalah insinyur biologi dan insinyur perlindungan hewan liar senior, mengatakan bahwa lalat derek adalah nama yang diberikan kepada seluruh keluarga serangga Tipulidae, yang dalam bahasa China diterjemahkan menjadi 'nyamuk besar'.

Zhao mengatakan dari sudut pandang biologis, seekor nyamuk adalah serangga yang termasuk kelompok serangga Nematocera. Ada tujuh kelompok nyamuk, termasuk Tipuloidea (yang termasuk lalat bangau), dan Chironomidae.

Meskipun ukurannya lebih besar dari serangga biasanya, tapi tampilan satwa tersebut terlihat sama saja dengan jenis Tipulidae lainnya. Kelompok Tipulidae umumnya memiliki tubuh yang langsing dengan kaki-kaki kurus. Kaki-kakinya tersebut tampak sangat panjang dan berwarna hitam, mirip seperti jarum suntik.

Kendati demikian, ahli menduga bahwa kaki-kaki Holorusia mikado sangatlah rapuh. Bagian itu cukup mudah terkelupas dan lepas dari tubuhnya, apalagi jika tersentuh oleh manusia.

Holorusia mikado pun merupakan spesies semi-akuatik yang tinggal di lingkungan lembap. Mereka dapat kita temukan di sepanjang tepian sungai, air terjun, hingga parit-parit di sisi jalan. Hewan ini memenuhi kebutuhan makannya saat masih larva.

Berda dengan nyamuk, mereka menyerap nutrisi dari dedaunan yang telah membusuk, sehingga habitatnya tidak jauh dari tempat pembuangan. Selain itu, spesies Tipulidae juga tergolong penyendiri. Meski secara genus menyebar luas, Holorusia mikado hanya bisa kita temukan di Jepang; Pulau Honshu, Kyushu dan Shikoku.

Holorusia Mikado pun hanya mampu bertahan hidup selama 7 hari. Karena berumur pendek, masa hidupnya dipakai untuk kawin atau bereproduksi. Betinanya pun akan segera mati, sesaat setelah bereproduksi atau menelurkan sekitar 70-90 telur.

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement