Pengamat politik dari Northeastern University, John Wihbey mengkritik keputusan YouTube yang mengizinkan video-video klaim palsu pemilu presiden Amerika Serikat 2022 kembali beredar. Hal itu justru akan membuat polarisasi di masyarakat Amerika Serikat kembali terbelah.
"Tidak butuh jadi orang jenius untuk membuat sebuah video klaim palsu dan mengatakan pemilu yang kemarin terjadi sangat tidak layak dipercaya," jelas John Wihbey.
Selain itu dia juga tidak yakin apakah tim moderasi YouTube mampu memberikan batasan yang jelas antara video klaim palsu dengan yang tidak palsu. "Tim moderasi benar-benar berada di ujung tanduk karena harus mendapatkan batasan yang jelas," jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)