JAKARTA – Rasio kepemilikan kendaraan listrik menjadi salah satu alasan pemerintah mempromosikan kendaraan listrik besar-besaran dan memberikan subsidi.
Hal itu disampaikan Yan Sibarang Tandiele, Sekretaris Ditjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Jumlah penduduk kita 270 juta ini merupakan pasar yang sangat besar besar. Kalau kita lihat dari kepemilikan kendaraan Indonesia saat ini itu baru kira-kira 90 per 1.000 orang,” ungkap Yan, dikutip dari Antara, Senin (29/5/2023).
Ia menilai, industri otomotif merupakan salah satu industri unggulan Indonesia. Indonesia juga masuk ke dalam one million club atau masuk dalam jajaran negara yang memproduksi lebih dari satu juta unit.
Indonesia juga memasarkan lebih dari satu juta unit per tahun. Negara yang masuk ke dalam one million club jumlahnya tidak lebih dari 20.
Jumlah penjualan otomotif di Indonesia dianggap masih kecil dibandingkan rasio kepemilikan kendaraan di negara-negara tetangga.
Ia mencontohkan, Singapura sudah berada di rasio 210, Malaysia masuk pada rasio 500 dan Brunai masuk dalam rasio 800:1.000.
“Ini artinya ada suatu peluang yang harusnya kita manfaatkan. Coba bayangkan kalau pasar ini permintaannya diisi oleh negara lain tentunya kita akan sedih banget karena industri otomotif ini tadi diceritakan sangat penting,” ucapnya.