Telemetri Kaspersky menunjukkan bahwa malware menargetkan pengguna terutama di Thailand, meski ada juga korban yang ditemukan di Polandia, Malaysia, Singapura, dan juga negara kita tercinta, Indonesia.
“Meningkatnya kompleksitas Trojan telah memungkinkan mereka berhasil melewati banyak pemeriksaan anti-malware yang diterapkan oleh pasar resmi tersebut dan tetap tidak terdeteksi untuk jangka waktu yang lama," kata Dmitry Kalinin, peneliti keamanan di Kaspersky.
"Pengguna yang terpengaruh sering kali tidak mengetahui keberadaan langganan yang tidak diinginkan dengan segera, apalagi mencari tahu bagaimana hal itu terjadi. Semua ini menjadikan Trojan berlangganan sebagai sumber pendapatan ilegal yang dapat diandalkan," lanjutnya.
Untuk menghindari terinfeksi oleh trojan langganan berbayar yang tidak diinginkan, Kaspersky memberikan beberapa tips sebagai berikut:
- Berhati-hatilah dengan aplikasi, bahkan dari pasar resmi seperti Google Play dan jangan lupa untuk memeriksa izin mana yang Anda berikan untuk aplikasi yang terpasang, beberapa di antaranya dapat menimbulkan risiko keamanan
- Instal produk antivirus yang mampu mendeteksi trojan jenis ini di perangkat
- Jangan menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga, atau perangkat lunak bajakan. Penyerang menyadari keinginan orang untuk semua hal yang gratis, dan mereka mengeksploitasinya melalui malware yang tersembunyi di crack, cheat, dan mod
- Jika trojan terkait terdeteksi di ponsel Anda, segera hapus aplikasi yang terinfeksi dari perangkat Anda, atau nonaktifkan jika sudah diinstal sebelumnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)