Sampai saat ini tidak ada chip lain yang kompatibel dengan teknologi tersebut. Hal ini tentunya menjadi masalah bagi Microsoft yang menjalankan layanan AI. Perusahaan mau tidak mau harus membeli prosesor Nvidia yang harganya mahal.
Di tengah persaingan AI yang memanas, AMD menyatakan bahwa perusahaan juga fokus untuk mengembangkan AI. "Kami sangat senang dengan peluang kami di AI. Ini adalah prioritas strategis nomor satu kami," kata Chief Executive Officer AMD, Lisa Su.
Su mengklaim bahwa AMD memiliki posisi yang baik untuk membuat chip yang dapat digunakan oleh pelanggan mereka di pusat data AI. Dia juga menyatakan bahwa AMD punya portofolio IP yang sangat lengkap, seperti CPU, GPU, FPGA, SoC adaptif, hingga DPU.
AMD juga meyakini bahwa chip Instinct MI300 bisa diadaptasi untuk beban kerja AI generatif. "MI300 sebenarnya memiliki posisi yang sangat baik untuk beban kerja HPC atau superkomputer serta untuk beban kerja AI," ungkap Su.
(Martin Bagya Kertiyasa)