INDONESIA akan mengalami peristiwa sains langka, Gerhana Matahari Hibrida. Gerhana Matahari hibrida merupakan gerhana yang tampak dari sebagian wilayah Bumi sebagai gerhana Matahari total, tetapi di sebagian wilayah lain tampak sebagai gerhana Matahari cincin.
Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Antariksa BRIN Johan Muhammad menuturkan, sebagian lintasan Gerhana Matahari Total 2023 akan melewati wilayah lautan seperti Laut Timor dan Laut Banda. Ia menambahkan, daratan yang dilalui jalur Gerhana Matahari Total adalah sebagian Timor Leste dan beberapa daerah di Papua Barat.
"Sebelumnya, kami telah melakukan simulasi prakiraan penampakan Gerhana Matahari 2023 dengan menggunakan data efemeris Bulan dan Matahari yang diintegrasikan menggunakan pemrograman komputer, sehingga visualisasinya dapat ditampilkan sesuai dengan waktu dan lokasi pengamat berada,” tuturnya dalam keterangan resminya.
Dia pun memperkirakan, untuk Gerhana Matahari Total di Biak kontak yang terjadi adalah mulai gerhana sebagian adalah pada pukul 12.20 WIT, mulai gerhana total pada pukul 13.56 WIT, puncak gerhana total adalah pada pukul 13.57 WIT, akhir gerhana total pada pukul 13.57 WIT, dan akhir gerhana sebagian pada pukul 15.26 WIT.
Johan menambahkan, gerhana Matahari sebagian yang diamati dari Lampung dan dapat diamati di Jakarta yaitu mulai gerhana sebagian pada pukul 09.31 WIB, puncak gerhana sebagian pada pukul 10.44 WIB, dan akhir gerhana sebagian adalah pada pukul 12.02 WIB.
Sekadar informasi, Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ) Unit Pengelola (UP) Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat bakal mengadakan pengamatan bersama fenomena gerhana matahari di Plaza Teater Jakarta mulai pukul 07.30-13.00 WIB.
"Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya bahwa Planetarium dan Observatorium Jakarta mengadakan pengamatan bersama gerhana matahari parsial di Jakarta tanggal 20 April 2023 di Plaza Teater Jakarta mulai pukul 07.30 s.d 13.00 WIB," demikian pengumuman Planetarium.
(Martin Bagya Kertiyasa)