Selain itu juga membandingkan dengan gigi terisolasi dari dua spesies punah lain serta kelelawar yang masih hidup saat ini.
Hasilnya menunjukkan bahwa kerangka baru tersebut merupakan bagian dari spesies Icaronycteris yang belum pernah ditemukan sebelumnya, yang kemudian diberi nama I. gunnelli.
“Setelah membandingkan pengukuran dengan kelelawar lain, jelas menonjol sebagai spesies yang berbeda. Saya sangat bersemangat dan bertanya-tanya bahwa mungkin keanekaragaman kelelawar dari Eosen awal jauh lebih tinggi dari yang kita duga,” kata kata penulis utama studi sekaligus Ahli Paleontologi Kelelawar, Tim Rietbergen.
Para ilmuwan juga mendeteksi adanya hubungan yang cukup dekat antara spesies baru dengan I. Index yang berarti mereka masih dalam satu kerabat.
Sementara itu pemindaian lebih lanjut menunjukkan bahwa I. gunnelli hanya punya bobot kurang dari satu ons atau sekitar 22,5 gram hingga 28,9 gram. Ini hampir sama dengan I. index meskipun agak sedikit besar.