Pada beberapa spesies ulat, bulu-bulu ini seperti paku yang menancap dan terhubung secara langsung ke kantung racunnya.
Ketika seseorang menyentuhnya, bulu tersebut akan terputus di kulit manusia dan melepaskan sedikit dosis racun yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan rasa gatal.
Mekanisme semacam ini merupakan suatu cara bertahan hidup pada ulat bulu sekaligus menghindari serangan dari hewan yang berukuran lebih besar daripada dirinya.
Seperti dikutip dari DermNet, beberapa ulat bulu bisa mengembangkan rambut halus pada tubuhnya untuk mempertahankan diri dari pemangsa.
Rambut ini secara langsung mengiritasi atau menyebarkan racun. Dalam beberapa kasus, rambut halus itu bisa terbang tertiup angin yang menyebabkan wabah reaksi besar pada manusia.