Para peneliti mengingatkan untuk berhati-hati ketika sedang berada di dekat iguana. Gigitan hewan tersebut bisa menyebabkan infeksi bakteri aneh beberapa bulan setelahnya. Hal ini terungkap dari kisah seorang balita di Kopenhagen yang terkena gigitan iguana.
Seorang anak berusia 3 tahun saat itu sedang berada di pantai sembari menikmati makanan ringan. Tanpa ia sadari ada iguana yang sedang berlari kemudian menggigitnya dan mencuri makanannya. Dia kemudian dibawa ke klinik untuk mendapatkan antibiotik salmonella, bakteri umum yang biasa ditemukan pada reptil.
Lukanya bisa sembuh dengan baik. Namun lima bulan kemudian, muncul benjolan kecil yang lama kelamaan semakin membesar, memerah, dan makin menyakitkan selama tiga bulan setelahnya. Hasil pencitraan ultrasound, benjolan itu mirip seperti kista, namun gejalanya tidak merujuk ke sana.
Ahli bedah ortopedi mengangkat benjolan itu dan melihat bahwa ada nanah yang bocor selama operasi dan mengarah ke beberapa jenis infeksi. Setelah tes dilakukan, terungkap bahwa di dalamnya ada bakteri yang tidak lazim bernama Mycobacterium marinum, sebagaimana dikutip dari IFL Science.
Bakteri ini tidak biasa ditemukan pada manusia, melainkan lebih banyak terdapat pada ikan. Bakteri M. marinum merupakan penemuan tak terduga dari gigitan iguana. Namun, ada kemungkinan hewan satu ini bisa menyimpan banyak bakteri di tubuhnya.