 
                Selain itu tertulis juga dalam surat tersebut, sistem AI yang super canggih dapat dikembangkan apabila masyarakat telah siap dan yakin bahwa efeknya akan posistif serta risikonya dapat dikelola.
Surat terbuka yang diselenggarakan Future of Life Institute itu ditandatangani juga oleh kritikus terkemuka sekaligus pesaing OpenAI, yakni kepala Stability AI, Emad Mostaque. Kemudian ada pula perintis AI Kanada, Yoshua Bengio, yang turut menandatangani surat ini.
Pada konferensi pers virtual di Montreal dia mengatakan bahwa, masyarakat belum siap untuk teknologi ini. Karena teknologi seperti memiliki resiko penyalahgunaan di masa depan.
“Mari pelan-pelan. Mari pastikan kita mengembangkan batasan yang lebih baik. Seperti yang telah kita lakukan untuk tenaga nuklir dan senjata nuklir,” ujar Bengio.
Melalui surat ini mereka meminta seluruh laboratorium AI menghentikan sementara pelatihan sistem AI yang lebih kuat dari GPT-4 setidaknya selama 6 bulan.