Gizmodo tahun 2019 lalu pernah mengajukan pertanyaan kepada sejumlah dokter termasuk asisten profesor kardiologi Duke University School of Medicine, Jorge Antonio Gutierrez. Sebagian besar dokter menolak gagasan bahwa seseorang bisa mati karena tawa namun dengan beberapa catatan.
“Tertawa dapat meningkatkan tekanan intratoraks Anda, dan jika Anda memiliki aneurisma aorta, tekanan itu dapat diteruskan ke sistem pembuluh darah Anda, dan itu bisa pecah,” kata Gutierrez.
Gutierrez mengatakan bahwa ia hanya mengetahui satu kasus kematian karena tertawa yang telah dilaporkan dalam literatur medis.
Peristiwa itu dialami oleh seorang wanita berusia 50 tahun yang sedang menjalani pengobatan sehingga berdampak kepada detak jantung tidak teratur. Ketawa yang berkepanjangan menyebabkan aritmia yang fatal.
Secara teori, tertawa juga bisa memicu disfungsi tubuh lainnya. Pita suara macet dan menghalangi aliran oksigen. Tertawa juga berpotensi menyebabkan seseorang menyedot makanan masuk ke trakea.