Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ke Arah Mana Bumi Berotasi? Begini Penjelasannya!

Anjasman Situmorang , Jurnalis-Jum'at, 24 Maret 2023 |12:00 WIB
Ke Arah Mana Bumi Berotasi? Begini Penjelasannya!
Ke Arah Mana Bumi Berotasi? Begini Penjelasannya!
A
A
A

Kalimat yang menyebutkan bahwa Bumi berputar pada porosnya sudah sangat familiar di telinga. Namun, beberapa orang masih keliru mengenai arah perputaran Bumi.

Ada dua sisi jawaban yang berbeda, tergantung bagaimana dan di mana Anda melihatnya. Jika Anda membayangkan sedang melayang di atas planet dan melihat ke Kutub Utara tepat di bawah Anda, Bumi akan tampak berputar berlawanan arah jarum jam.

Sebaliknya, jika Anda berada di bawah Bumi lalu melihat Kutub Selatan di atas, maka Anda akan mendeskripsikan rotasinya searah jarum jam.

Arah rotasi bisa membantu menjelaskan mengapa Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Hal ini karena Bumi berputar dari barat ke timur. Bayangkan diri Anda mengamati Bumi dari sudut pandang Matahari tepat sebelum hari dimulai di Amerika Utara.

Mengutip Mental Floss, saat Bumi berotasi ke arah timur, sinar Matahari lebih dulu menyinari wilayah timur.

Jadi ketika warga New York memulai hari mereka, warga California masih tidur dalam kegelapan total. Saat Bumi melanjutkan rotasi timurnya, Matahari semakin menyinari Amerika Utara.

Dengan kata lain, manusia di Bumi sedang bergerak menuju sinar Matahari yang sudah menyinari daratan di sebelah timur. Maka jika manusia di Bumi melihat ke arah timur, Matahari akan terlihat seolah-olah mendekat.

Hal yang sama terjadi saat Matahari terbenam. Bumi terus berputar ke arah timur. Akhirnya wilayah timur berputar keluar dari bidang Matahari dan menuju kegelapan. Matahari masih menyinari daratan di sebelah baratnya, sehingga wilayah timur dapat menyaksikan waktu siang hari mereka mulai surut dengan melihat ke arah barat.

Alasan Bumi berputar berlawanan arah jarum jam, yakni dari barat ke timur masih kurang jelas. Tata surya tercipta ketika awan debu dan gas runtuh karena bintang lain meledak di dekatnya.

Materi tersebut, sebagian berkat gravitasi, mengorientasikan ulang dirinya menjadi bintang dan sekumpulan planet, termasuk Bulan, asteroid, dan sebagainya. Bintang dan benda lain di sekitarnya berotasi, tetapi arahnya bergantung pada variabel yang berperan selama awan runtuh.

“Faktor-faktor seperti turbulensi yang disebabkan oleh gelombang kejut supernova dan efek magnetik yang terjadi ketika sebagian awan mulai runtuh menjadi bintang memengaruhi momentum sudut akhir dan orientasi putaran bintang yang baru lahir,” jelas Alison Klesman dari Astronomi.

Khusus tata surya kita, orientasi putaran itu akhirnya ditemukan berlawanan arah jarum jam, atau dikenal dengan istilah prograde. Bumi, Matahari, dan sebagian besar planet lain berputar ke arah tersebut. Kecuali Venus yang berputar searah jarum jam dan Uranus berputar pada sisinya.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa mereka dulu sama dengan orientasi putaran Bumi sebelum suatu peristiwa terjadi yang membuat mereka hancur. Misalnya, satu tabrakan besar atau serangkaian yang lebih kecil.

(DRA)

(Andera Wiyakintra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement