JAKARTA – Setelah cukup lama absen dan tidak ada kabarnya, Esemka memberi kejutan dengan mengonfirmasi kehadirannya pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 pada 16-26 Februari.
Kehadiran Esemka kali ini menjadi yang pertama kalinya untuk hadir pada pameran berskala internasional. Terlebih lagi Esemka menghilang cukup lama sehingga dikira mati.
Juru Bicara Esemka Sabar Budhi memang tak menjelaskan secara detail terkait produk apa yang akan dipamerkan pada IIMS 2023 medatang.
“Esemka ikut di IIMS tahun ini sesuai pemberitaan Dyandra. Untuk pertanyaan lainnya nanti akan kita jawab bersama media lain saat pameran. Salam dari Esemka,” kata Sabar saat dihubungi MNC Portal.
Memang tak banyak informasi mengenai kabar tentang Esemka dan apa yang sedang mereka produksi. Bahkan, Sabar tak menjelaskan apakah produsen yang bermarkas di Boyolali itu memproduksi motor listrik demi mencapai target Presiden RI Jokowi.
Sekadar informasi, Esemka meluncurkan produk pertama mereka berjenis mobil pikap pada 2009, yang disusul jenis SUV yang diberi nama Rajawali. Mobil tersebut dijadikan mobil dinas Joko Widodo saat masih menjabat sebagai Walikota Solo.
Esemka bukan hanya memproduksi kendaraan roda empat tapi juga memproduksi kendaraan roda dua atau sepeda motor. Namun, motor tersebut merupakan hasil karya siswa SMK 5 Solo dan dilabeli Esemka.
Menariknya, motor buatan siswa SMK 5 Solo itu sangat mirip dengan produk dari PT Astra Honda Motor (AHM), yakni Supra X. Motor tersebut sangat populer pada masanya dan memiliki konsumsi bahan bakar yang sangat efisien.
Pada dasarnya, itu bukanlah Honda Supra X, melainkan motor bebek Auriga dari produsen lokal, Kanzen. Motor tersebut sengaja dihadirkan untuk praktek siswa yang bekerja sama dengan 13 SMK untuk perakitan Auriga.
Saat ini, Esemka hadir di tengah isu kendaraan listrik yang sedang digaungkan oleh pemerintah Indonesia. Berstatus sebagai produsen lokal, banyak yang mengharapkan Esemka menghadirkan mobil dan motor listrik buatan dalam negeri.
Pasalnya, ada wacana dari anggota DPR untuk memberikan anggaran kepada Esemka untuk memproduksi kendaraan listrik lokal. Itu dianggap menjadi langkh tepat untuk mempercepat program elektrifikasi di Indonesia karena harganya yang terjangkau.
(Citra Dara Vresti Trisna)