Sementara untuk metode Jumping process mechanism tujuannya untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki suatu daerah. Caranya dilakukan dengan bantuan radar untuk memantau pergerakan awan.
Awan-awan yang terpantau banyak membawa uap air dari laut dan bergerak menuju daerah tertentu akan "dicegat" jauh-jauh dari wilayah target. Metode Jumping process mechanism dilakukan dengan menggunakan pesawat.
Awan-awan tersebut nantinya disemai jauh di luar daerah target dengan harapan mampu mengurangi suplai massa udara basah yang pada akhirnya dapat mengurangi peluang kejadian hujan. Di Indonesia, biasanya penyemaian turut melibatkan TNI-AU.
Dalam pelaksanaan penyemaian untuk modifikasi atau rekayasa cuaca dilakukan dengan menggunakan bahan berupa NaCl berbentuk super fine powder atau bubuk yang berukuran sangat halus dalam orde mikron dan bahan semai "CoSAT".
(Martin Bagya Kertiyasa)