JAKARTA - Generasi Z merupakan digital native yang diartikan sebagai generasi yang lahir pada saat teknologi sudah hadir atau berkembang, hal tersebut menjadikan generasi z sudah terbiasa menggunakan perangkat teknologi untuk mencari informasi dan melakukan aktivitas sehari-hari.
Kebiasaan berkomunikasi yang sudah didukung oleh kecanggihan teknologi, generasi muda sudah merasa nyaman mengakses segala informasi melalui smartphone yang dimilikinya.
Akibatnya justru timbul permasalahan baru dimana ternyata berdasarkan riset yang dilakukan oleh UNICEF di 10 negara pada tahun 2019, menemukan bahwa 3/4 dari 14 ribu lebih responden kaum muda yang disurvei, tidak dapat menentukan kebenaran dari informasi yang mereka terima.
Hal yang sama juga terjadi di negara Indonesia, belum lama ini riset dilakukan oleh The Conversation Indonesia yang menemukan bahwa 647 Gen Z yang berpartisipasi dalam riset, 83% cenderung menganggap informasi yang diberikan sebagai berita yang benar meskipun sebenarnya hoaks.
Dari kedua riset tersebut menunjukan bahwa saat ini generasi zillenial mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi informasi hoax yang membuat mereka juga menjadi mudah untuk menyebarkan suatu informasi tanpa mengidentifikasi kebenaran informasi yang mereka bagikan.
Melawan permasalahan hoax yang menjadi ironi era digital tersebut meningkatkan literasi digital generasi muda tidaklah cukup dikarenakan terdapat banyaknya celah saat ini di internet yang dapat membuat generasi Z dengan sangat mudah menerima dan membagikan informasi tanpa memastikan kebenarannya.
Aplikasi BuddyKu hadir untuk menjadi alat bantu generasi Z mendapatkan literasi tanpa harus mengidentifikasi kebenaran informasinya dan khawatir jika mereka akan membagikan literasi yang berisi hoax.
Di dalam aplikasi BuddyKu terdapat fitur kurasi, yang akan memfilter atau menyaring dahulu setiap informasi yang dibagikan dan memilah berita hoax agar tidak terpublikasi.
“Di aplikasi BuddyKu walaupun setiap pengguna dapat berbagi informasi secara bebas dan kategori beragam. Namun, pembaca dapat merasa aman karena adanya kurasi menjamin kebenaran fakta informasi yang ada didalam timeline BuddyKu,” kata Prima Sabrina, Produser dari BuddyKu.
Isi dari informasi atau konten menjadi fokus utama BuddyKu, sebagai alat partisipasi generasi muda untuk mau membagikan informasi yang berkualitas dan tidak membenarkan informasi yang salah.
“Dengan adanya aplikasi BuddyKu, generasi muda Indonesia diharapkan dapat terbantu dijauhkan dari adanya berita-berita hoax yang dapat menyebabkan perpecahan dan akibat buruk lainnya. Karena setiap konten informasi yang dibagikan oleh user di BuddyKu akan dikurasi agar informasi yang dibagikan bersih dari hoax dan plagiat sehingga setiap pengguna BuddyKu akan merasa nyaman dan tidak khawatir akan kebenaran informasi yang ada,” ujar Nadhila Larasati, Kurator dari BuddyKu.
(Ahmad Muhajir)