Mobil unik ini dibuat untuk menunjukkan bahwa bahan dari kayu juga dapat bertahan lama dan bahkan dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Warna kayu dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Selain itu, semangat yang ingin dihadirkan dalam pembuatan mobil ini adalah mengawinkan budaya lokal dengan sesuatu yang modern.
Mobil listrik berkapasitas dua penumpang ini memiliki panjang 3,03 meter, lebar 1,48 meter, tinggi 0,97 meter dan wheelbase 1,7 meter.
Meski tidak untuk mengaspal dan digunakan sehari-hari, mobil ini tetap diberikan enam baterai. Mobil kayu mampu berjalan sejauh 25 km dan melaju dengan kecepatan 45 kpj.
Di sisi lain, inovasi pembuatan mobil dari bahan kayu atau olahan kayu juga memiliki potensi tersendiri di masa depan. Seiring dengan permintaan material mobil yang ringan, bahan baku kayu atau kayu olahan bisa jadi pertimbangan. Perusahaan otomotif juga mulai mencari alternatif bahan baku pembuatan mobil di luar baja. Bahkan para peneliti di Jepang mengklaim bahan baku dari kayu atau kayu olahan lima kali lebih kuat dibandingkan baja.
Manajer Proyek Toyota Motor Corp Masanori Matsushiro menyebut mobil berbahan kayu bisa lebih murah dan akan menjadi komponen vital dalam menunjang pembuatan mobil otonom atau mobil listrik.
(Citra Dara Vresti Trisna)