Sani juga menjelaskan hanya sebagian wilayah di Indonesia yang siap dengan tren kendaraan listrik. Ini akan mempersulit pengusaha bus AKAP jika alami kendala pada sistem kelistrikan bus mereka.
“Kalau boleh saya sampaikan, sebenarnya teknologi elektrik ini masih belum matang. Di kawasan tertentu kalau terjadi apa-apa cepat. Tapi bus AKAP ini seperti ‘bang Toyib’, terlebih pariwisata tujuannya tidak tentu,” ucapya.
“Menurut saya, juga sebaiknya tidak dipaksakan untuk bus AKAP, lebih baik ke angkutan kota lebih dulu, dan belum tentu juga biayanya lebih murah.”
(Citra Dara Vresti Trisna)