Ke depan, pemerintah akan mengadakan uji kompetensi untuk para hacker khususnya white hacker. "Kita kasih kesempatan untuk white hacker, karena kalau mereka daftar kita harus tau identitasnya. Biasanya yang kriminal mereka nggak mau identitasnya ketahuan," jelas Harry.
Sementara itu, pakar keamanan siber dari Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menjelaskan kalau festival hacker saat ini sudah cukup banyak tak hanya di Indonesia tapi di luar negeri. Namun festival hacker ini biasanya mereka yang tergabung dalam white hacker. "Kegiatannya bersifat edukasi dan sharing. Banyak anak SMP dan SMA yang penasaran untuk mengikuti event ini," jelas Ardi.
Selain itu, white hacker pastinya bekerja sesuai etika dan tidak melakukan peretasan tanpa izin. "Mereka kerja sesuai izin bila ingin meretas sistem. Mereka sangat disiplin dan bekerja sesuai etika," kata Ardi.
Untuk syarat mengikuti festival hacker biasanya yang tergabung dalam komunitas tersebut, khususnya black hacker. "Biasanya pertemuannya online, tapi yang bertatap muka juga ada hanya saja tidak tahu kapan," imbuhnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)