JAKARTA - Hacker Bjorka menjadi sorotan masyarakat Indonesia belakangan ini. Pasalnya, sudah mengacak-acak sederet data yang dikelola oleh banyak perusahaan, termasuk juga perusahaan plat merah milik Pemerintah.
Nama Bjorka pertama kali mencuat setelah ia membocorkan data milik Perusahaan Listrik Negara (PLN), IndiHome, Komisi Pemilihan Umum, hingga 1,3 miliar data pendaftar kartu SIM.
Ia semakin tenar setelah menabuh genderang perang dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Rivalitas antara Bjorka dan Kominfo dimulai saat Kominfo dengan tegas meminta Bjorka untuk menghentikan aksinya. Saat itu Bjorka pun memberikan komentar pedas lewat situs hacker BreachForums dengan menyebut Kominfo Idiot.
Pesan balasan Bjorka berjudul "My Message to Indonesian Goverment" atau jika diterjemahkan artinya "Pesan Saya untuk Pemerintah Indonesia". Adapun isi pesan adalah "STOP BEING AN IDIOT" atau "BERHENTILAH MENJADI IDIOT".
Puncak peperangan Bjorka dengan Kominfo adalah saat data pribadi milik Menteri Kominfo, Johnny G. Plate diungkap. Adapun data mencakup nama, NIK, alamat lengkap, tempat tanggal lahir, agama, nama orangtua, hingga nomor telepon.
Bjorka semakin beringas menyerang Pemerintah setelah mendapat dukungan dari netizen Indonesia atas aksi-aksi yang ia lakukan.
Beberapa pejabat pun menjadi target sasarannya termasuk Menteri BUMN, Erick Thohir yang ia sebut tidak peka akan protes masyarakat terkait kenaikan BBM.
"Apa kabar pak @erickthohir? Anda harus bekerja daripada berkeliling melakukan hal-hal yang tidak penting.Percayalah, Anda tidak akan pernah menjadi presiden, jangan buang waktu Anda. Apakah kamu tidak peduli dengan harga bahan bakar saat ini?" ujar Bjorka lewat akun Twitter-nya.
Bjorka juga menyentil cucu Presiden Soekarno, Puan Maharani yang kini berkuasa di kursi DPR RI yang sempat-sempatnya merayakan ulang tahun di tengah-tengah masyarakat yang demo memprotes kenaikan BBM.