Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hidup Lebih Lama dari Dinosaurus, Pohon Cemara Ini Terancam Punah

Syifa Fauziah , Jurnalis-Kamis, 18 Agustus 2022 |17:10 WIB
Hidup Lebih Lama dari Dinosaurus, Pohon Cemara Ini Terancam Punah
Hidup lebih lama dari dinosaurus, pohon cemara ini terancam punah (Foto: Earth.com)
A
A
A

Para ilmuwan mengatakan, burung-burung itu bertindak sebagai penyangga terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh pemanenan kacang yang berlebihan oleh manusia.

Parkit biasanya mengambil kacang pinus dan memakannya dari puncak pohon yang jauhnya puluhan meter. Seringkali, burung hanya memakan sebagian bijinya.

Faktanya, penghilangan sebagian kulit biji oleh parkit meningkatkan kecepatan perkecambahan biji teka-teki monyet, ini berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2018.

"Mereka (parakeet) memainkan peran penting dalam regenerasi hutan araucaria karena biji yang dimakan sebagian yang mereka tinggalkan di tanah tidak dipilih oleh pengumpul benih, dan mereka mempertahankan potensi perkecambahannya," jelas para peneliti dari Institut Penelitian Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan Argentina di Universitas Nasional Comahue, Gabriela Gleiser dan Karina Speziale, seperti dikutip dari CNN, Kamis (18/8/2022).

Terlebih lagi, kata mereka, parkit menyebarkan benih, yang berarti pohon beregenerasi lebih jauh dari tanaman induk.

Gleiser dan Speziale juga menyelidiki apakah parkit, saat mereka mengepak dari cabang ke cabang berduri, menyerbuki kerucut betina.

Parkit bukan satu-satunya penduduk yang memakan kacang ini. Mereka juga merupakan sumber makanan tradisional bagi penduduk asli Mapuche di Chili dan Argentina, yang dengan terampil memanjat pohon monumental untuk mengumpulkan biji dan menumbuknya menjadi tepung yang dapat dipanggang menjadi roti.

Kacang, yang lebih besar dari almond, juga dimakan lebih luas di kedua negara, terutama Chili.

Petrona Pellao berjalan di antara pohon Araucaria di Comunidad Mapuche Ruca Choroi di Argentina.

Mapuche memiliki hak untuk mengumpulkan kacang di daerah leluhurnya, tetapi, di luar itu, pihak berwenang setempat membatasi jumlah kacang yang dapat dikumpulkan untuk tujuan pribadi dan komersial dan memerlukan izin, kata Gleiser dan Speziale.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement