Seperti yang diharapkan banyak dari hal ini telah terjadi di bidang persepsi sensorik. Itulah sebabnya burung hantu dapat mendengar dan melihat dengan baik.
Namun, tim peneliti juga menemukan tanda evolusi yang dipercepat pada 32 gen. Gen-gen ini terkait pengemasan DNA dan kondensasi kromosom.
Hal ini, seolah-olah struktur molekul di dalam mata burung hantu benar-benar menyesuaikan diri untuk dapat menangkap lebih banyak cahaya.
Burung hantu juga memiliki retina yang dikemas dengan sel batang untuk penglihatan malam yang lebih baik. Perbandingan genom ini mendukung gagasan bahwa burung hantu memang berevolusi dari leluhur yang hidup secara diurnal.
"Studi kami menunjukkan gen kandidat baru yang perannya dalam evolusi burung hantu dapat dieksplorasi lebih jauh," tulis para peneliti.
(Ahmad Muhajir)