Hasilnya, tetap saja buku catatan itu tidak ditemukan. Jessica dan beberapa ahli menyimpulkan, kemungkinan notebook itu telah dicuri.
Tidak menyerah, pada 24 November 2020, Perpustakaan Universitas Cambridge meluncurkan seruan publik untuk mengembalikan buku catatan Darwin tersebut.
15 bulan kemudian, tiba-tiba muncul satu tas warna merah muda di luar kantor Jessica. Di dalam tas tersebut, ada amplop cokelat polos dengan tulisan "Librarian: Happy Easter”.
Setelah dibuka, amplop itu ternyata berisi kotak arsip biru dengan kedua buku catatan B dan C milik Darwin di dalamnya, terbungkus film plastik dengan rapi dan masih utuh. Jessica mengaku ia sangat lega akhirnya artefak berharga tersebut bisa ditemukan kembali.
“Perassan saya lega saat kembalinya notebook dengan selamat, sangat mendalam dan hampir mustahil untuk diungkapkan. Bersama dengan begitu banyak orang lain di seluruh dunia, saya sedih saat buku catatan ini hilang," kata Jessica.
"Buku catatan ini mungkin kecil, hanya seukuran kartu pos, tetapi dampak buku catatan pada sejarah sains dan pentingnya buku catatan tersebut bagi koleksi kelas dunia kami di sini tidak ternilai,” sambungnya.
Guna merayakan kembalinya kedua buku catatan Charles Darwin tersebut, dua notebook itu akan dipajang dalam pameran gratis yang akan datang, bertajuk Darwin in Conversation, yang dibuka di perpustakaan pada 9 Juli 2022. Dan, pameran ini akan dipindahkan ke Perpustakaan Umum New York pada tahun 2023.
Sementara itu, Jessica sebagai Pustakawan Cambridge University meyakinkan publik bahwa notebook akan disimpan dengan jauh lebih aman dan terjamin karena sistem keamanan di bangunan telah ditingkatkan signifikan dengan menerapkan langkah-langkah keamanan baru.
Mulai dari ruang kamar penyimpanan baru, ruang baca baru untuk spesialis, CCTV, dan kontrol akses yang lebih ketat ke area aman.
"Kebijakan keamanan telah berbeda dari 20 tahun yang lalu. Hari ini, setiap objek hilang yang signifikan akan segera dilaporkan sebagai pencurian potensial dan pencarian luas dimulai,” ujar dia.
Saat ini, pihak polisi setempat diketahui tengah menjalankan proses investigasi menyelidiki siapa yang pertama kali mengambil buku catatan Darwin tersebut.
(Ahmad Muhajir)