Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dipakai untuk Curi Rubicon, Begini Asal Mula GPS

Agregasi Solopos , Jurnalis-Kamis, 04 November 2021 |11:16 WIB
Dipakai untuk Curi Rubicon, Begini Asal Mula GPS
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

PERKEMBANGAN teknologi memang ditujukan untuk memudahkan seseorang. Tapi, teknologi seperti pedang bermata dua, meskipun tujuannya baik tetapi ada juga yang menggunakannya sebagai hal negatif.

Seperti yang terjadi di Sukoharjo, saat itu para pencurian mobil mewah jenis Rubicon tersebut memanfaatkan perangkat Global Positioning System (GPS). GPS yang sejatinya digunakan untuk melacak keberadaan kendaraan, malah menjadi celah untuk mencuri. Lantas, kapan sebenarnya teknologi ini hadir?

Teknologi GPS sangat umum digunakan orang untuk membantu kelancaran aktivitas. Pengguna teknologi ini bisa lebih mudah menemukan koordinat lokasi yang dicari. Perangkat GPS yang ditanam di beberapa benda bergerak, termasuk mobil, juga menjadi warna manfaat teknologi ini.

Banyak orang yang kini bergantung pada teknologi tersebut. Salah satunya adalah pengguna jasa maupun penyedia jasa ojek online maupun jasa kurir. Namun bisa jadi tim penemu teknologi ini bakal nangis jika GPS disalahgunakan termasuk dalam kasus pencurian mobil mewah yang barus saja diungkap Polda Jawa Tengah.

Mengutip gpsworld.com, perjalanan teknologi tersebut berawal pada Jumat, 4 Oktober 1957. Uni Soviet saat itu mengirim bola logam seukuran bola pantai ke orbit.

Bola logam yang kemudian disebut sputnik itu berbunyi bip setiap detik selama 21 hari. Bunyi bip itu terdengar dengan bantuan efek doppler. Dengan demikian, pergerakan satelit kecil Sputnik itu terdeteksi dan memudahkan para ilmuwan menunjukkan lokasi secara tepat.

GPS

Baca Juga: Heboh Bupati Pamer Jeep Wrangler Rubicon Milik Kadesnya

Teknologi tersebut menjadi dasar sistem navigasi satelit pertama. Karena sebelum itu tercetus, para ilmuwan mulai berpikir kebalikannya yakni lokasi pengamat terrestrial bisa diturunkan dari orbit satelit tunggal yang diketahui.

Dinamika keilmuan tentang sistem navigasi terjadi. Sistem Satelit Navigasi Angkat Laut (NNSS) pada 1965 membangun transit armada kapal selam rudal balistik polaris. Sistem itu beroperasi pada konstelasi kecil kurang dari lima menit satelit yang mengorbit di kutub.

Kurang dari satu jam, sistem tersebut bisa mendeteksi posisi satelit di orbit secara tepat.akurasi dua puluh meter didapat dengan bantuan sinyal terenkripsi khusus. Dan para ilmuwan sepakat masalah akurasi menjadi sebuah tantangan.

Masalah ini dipecahkan oleh dua satelit Timation yang diluncurkan pada tahun 1967 dan 1969 untuk menyiarkan sinyal referensi waktu. Pada dasarnya, satelit Timation adalah kronometer berbasis ruang angkasa. Misi tersebut menghasilkan sistem kerja penerima survey Doppler yang dinamai georeceiver sukses meningkatkan akurasi lokasi, meski butuh berjam-jam mencapai presisi sub-meter.

Pada tahun 1973, dua temuan NNSS dan Timation tadi menjadi satu sistem satelit. Namanya menjadi NavStar-Global Positioning System. Adopsi dua sistem itu diluncurkan pada 1978 dan mencapai konstelasi penuh 24 satelit GPS pada 1993.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement